Motor DC & Motor AC
Motor listrik seringkali kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari dalam berbagai aplikasinya. Motor listrik terdiri atas tiga bagian
utama yang disebut stator (bagian yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak)
dan air gap. Rotor dapat berputar karena adanya medan magnet yang dipengaruhi
oleh arus listrik. Air gap adalah bagian yang memisahkan rotor dan stator.
Perbedaan
mendasar dari motor DC dan motor AC adalah sumber arusnya :
- motor DC : sumber arus berasal dari arus DC
- motor AC : sumber arus berasal dari arus AC dan DC
Jenis-jenis
motor listrik:
A. Motor
DC
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa motor
terdiri atas 2 bagian utama yaitu stator dan motor. Pada stator terdapat
lilitan (winding) atau magnet permanen, sedangkan rotor adalah bagian yang
dialiri dengan sumber arus DC. Arus yang melalui medan magnet inilah yang
menyebabkan rotor dapat berputar. Arah gaya elektromagnet yang ditimbulkan
akibat medan magnet yang dilalui oleh arus dapat ditentukan dengan menggunakan
kaidah tangan kanan.
Keuntungan
utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi
kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
• Tegangan
dinamo : meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
• Arus medan
: menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Mekanisme
Kerja Motor DC
Mekanisme
kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama
- Arus listrik dalam medan magnet akan menimbulkan gaya.
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapat gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan torsi untuk memutar kumparan.
- Motor- motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putar yang lebih seragam dari medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan
Beberapa
kerugian penggunaan motor DC:
- Perawatan
intensif karena brush atau sikat pada motor DC akan aus.
- Konversi
arus AC menjadi arus DC menggunakan konverter memerlukan biaya yang mahal.
Keuntungan
penggunaan motor DC:
-
Kecepatannya
mudah diatur.
Perhitungan
pada motor DC :
Daya input
: Pin=
√3 Vrms Irms cosƟ
Daya
output
: Pout=
Tout w
w =
kecepatan sudut
Tout =
torsi output
Efisiensi
: η (%) =
(Pout/Pin) x 100
Mengapa terdapat efisiensi pada motor? Karena motor
yang digunakan tidak dapat bersifat ideal, artinya pada motor ada kehilangan
daya pada setiap prosesnya sehingga daya output akan bernilai lebih kecil
daripada daya input. Kehilangan daya ini biasa disebut sebagai rugi-rugi daya
dan dapat disebabkan karena mechanical (gesekan dan rotasi) serta electric
(hambatan pada belitan) Berikut ilustrasi rugi-rugi daya pada motor DC:
Klasifikasi
Motor DC:
- Self Excited terdiri atas motor yang tersusun secara :
o Shunt
: Rangkaian motor DC dimana field winding dan armaturre disusun secara paralel.
Rangkaian shunt memiliki kecepatan sudut dan tegangan jepit yang konstan.
o Seri
: Rangkaian motor DC dimana field winding dan armature disusun
secara seri. Kecepatan sudut tidak konstan, ketika diberi beban besar maka
kecepatan rotasi motor akan kecil dan begitu pula sebaliknya. Dapat menghasilkan
momen yang besar dengan arus yang rendah sehingga cocok digunakan sebagai
starter mesin.
o Campuran
: Rangkaian motor DC yang memiliki 2 buah field winding yang dihubungkan secara
seri dan paralel dengan armature. Motor DC campuran ini menghasilkan momen awal
yang besar pada awal pergerakan beban.
Berikut ini
ilustrasi dari klasifikasi dari motor DC self excited:
- Separately Excited
Arus penguat
magnet berasal dari sumber arus searah (DC) di luar motor tersebut.
B. Motor
AC
Gerakan yang ditimbulkan motor AC dapat terjadi karena
sumber arus AC atau DC. Tegangan suber AC dapat berupa satu fasa maupun tiga
fasa. Jenis motor AC berdasarkan rotornya:
a. Motor
Sinkron
Motor sinkron bekerja pada kecepatan tetap pada
frekuensi tertentu dan tidak terjadi slip. Motor ini memerlukan arus DC untuk
pembangkita daya dan memiliki torsi awal yang rendah, dan oleh karena itu motor
sinkron cocok untuk penggunaan awal untuk beban rendah seperti kompresor udara,
perubahan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu memperbaiki faktor
daya sistem sehingga sering digunakan pada sistem yang menggunakan banyak
listrik.
Prinsip
Kerja Motor Sinkron
Motor
sinkron memiliki kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.
Kumparan jangkar memiliki bentuk yang sama dengan motor induksi, sedangkan
kumparan medan berbentuk rotor silinder. Arus DC digunakan untuk menghasilkan
fluks pada kumparan medan dan dialirkan ke rotor melalui cincin slip. Apabila
jangkar dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa akan menimbulkan medan
putar pada stator. Kutub medan rotor yang diberi penguat arus searah mendapat
tarikian dari kutub medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan
yang sama (sinkron).
b. Motor
Induksi
Merupakan motor yang sering digunakan dalam peralatan
industri. Bergerak karena adanya arus induksi. Motor induksi ini juga dapat
diklasifikasikan menjadi:
- Motor induksi satu fasa : hanya memiliki satu lilitan
- Motor induksi tiga fasa : memiliki 3 lilitan. Motor induksi 3 fasa ini medapat menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada motor induksi satu fasa.
Prinsip kerja dari motor induksi yaitu suplai listrik
di stator akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan
kecepatan sinkron di sekitar rotor. Arus dari rotor menghasilkan medan magnet
yang kedua dan berusaha melawan medan magnet stator sehingga menyebabkan rotor
berputar. Tetapi pada kenyataannya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan
sinkron tetapi pada kecepatan dasar yang lebih rendah. Perbedaan tersebut
disebabkan karena adanya slip yang meningkat dengan meningkatnya beban. Untuk
menghindari slip maka dapat dipasang sebuah cincinn geser atau slip ring
%Slip = ((Ns-Nb)/Ns) x 100
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
Hubungan
antara beban, kecepatan , dan torsi
Gambar
diatas menunjukan hubungan antara torsi-kecepatan pada motor induksi 3 fasa.
Interpretasi
grafik:
- Pada
kondisi baru mulai menyala terdapat arus dengan nilai awal yang besar dan torsi
yang rendah.
- Mencapai
80% kecepatan maksimum, torsi berada pada tingkat tertinggi (pull out torque)
- Pada
kecepatan penuh atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol.
Sumber:
http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211049briankristianto1/2013/04/27/lalala/
Komentar
Posting Komentar